Menjelang Nataru, Pemerintahan Atur Ketentuan Gerakan Orang Sampai Tempat Beribadah
Pemerintahan mempersiapkan usaha mengantisipasi untuk menahan penyebaran Covid-19 saat masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Satu diantaranya, dengan mengupdate beberapa aturan berkenaan gerakan warga sampai pada tempat beribadah.
"Masa nataru akan diperhitungkan oleh semua kementerian dan instansi berkaitan dengan memperbaharui beberapa aturan yang dibutuhkan untuk menahan penyebaran Covid-19 dan penebarannya di mana," kata Menteri Koordinator Sektor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam pertemuan jurnalis virtual, Senin (1/11/2021).
"Ketentuan itu ialah berkenaan gerakan orang, lokasi rekreasi, pertokoan, tempat peribadatan dan lain-lainnya," tambahnya.
Di lain sisi, katanya, pemerintahan akan perkuat vaksinasi Covid-19, implementasi prosedur kesehatan, dan 3T (testing, tracing, dan treatment). Untuk vaksinasi, pemerintahan menarget 80,9 % warga Indonesia telah divaksinasi jumlah pertama pada tahun akhir.
"Sasaran vaksinasi Desember 2021 ialah 291,enam juta di mana 80,9 % untuk jumlah 1 dan 59,1 % untuk jumlah ke-2 ," katanya.
Muhadjir menjelaskan pemerintahan akan memusatkan penerapan vaksinasi Covid-19 untuk warga kelompok lansia (lanjut usia). Sementara, vaksinasi pada anak-anak dilaksnakan sesudah mendapatkan ijin.
"Vaksinasi pada anak-anak akan dikerjakan sesudah ada ijin dan diterapakan pada tahapan awalnya di wilayah yang telah tinggi vaksinasi pada lanjut usia," terang Muhadjir.
Mengantisipasi Gelombang Ke-3
Awalnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingati kepala wilayah untuk mengurus dan atur liburan Natal dan tahun baru (Nataru) secara baik. Masalahnya liburan Nataru mempunyai potensi memunculkan kenaikan keramaian Agen Slot dan mobilisasi warga seperti mudik.
Ini tidak lepas pengalaman dari saat liburan Nataru tahun kemarin yang mengakibatkan kenaikan penebaran Covid-19 yang cukup banyak. Jokowi juga minta supaya kepala wilayah menahan keramaian saat masa liburan Natal dan tahun baru.
Ia sampaikan hasil dari survey, minimal ada 19,sembilan juta warga yang punya niat mudik pada peristiwa liburan Natal dan tahun baru. Karena itu, Jokowi minta kepala wilayah memperhitungkan kenaikan mobilisasi warga.
"Berikut yang perlu kita mengantisipasi, semua propinsi, semua kabupaten dan kota harus mengingati masyarakatnya supaya Natal dan tahun baru ini lebih bagus tidak melancong kemanapun," sebut Jokowi saat memberi memberikan pembimbingan ke beberapa kepala wilayah se-Indonesia lewat virtual di Istana Merdeka Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021.
0 Comments